Mungkin aku salah orang yang kurang beruntung diantara sekian banyak orang yang beruntung yang berada diluar sana. Apalagi masalah percintaan, aku selalu kalah. Mungkin sekarang cinta itu hanyalah sebuah kata yang pernah singgah dihati dan hanyalah bersifat sementara. Kini setelah aku mulai bangkit dan ingin menata kembali serpihan hati yang pernah tersakiti namun lagi-lagi aku mengalami kekecewaan akan rasa yang aku alami, itu hanyalah sebuah perasaan yang mungkin akan menjadi sia-sia dan tanpa bekas.
Kini cinta itu benar-benar tak perpihak kepada ku, aku tak tau kapan cinta itu datang menghampiri ku dan memberikan aku kebahagian yang sesungguhnya. Disaat aku berharap banyak tentang sebuah cinta, tapi mengapa cinta itu buat aku sakit dan kecewa. Mungkin karena aku terlalu bermaian dengan perasaan tanpa memainkan logika ku. oleh sebab itulah aku sering kali mengalami kekecewaan.
Kini aku menikmati kesendirianku tanpa ada seorang kekasih yang menemani hariku. Walaupun terkadang rasa sepi seringkali datang menghampiriku tapi aku tetap menikmati hari-hariku. Sampai suatu ketika aku menyukai seseorang tanpa orang tersebut tau tentang perasan yang aku rasakan. Hari-hariku berlalu tanpa ada yang tahu tentang perasaan itu. Suatu ketika aku menyadari bahwa perasaan yang tak terbalas akan menyakiti dan membuat aku kecewa.
Aku mulai menyadari hal itu setelah dia orang yang aku sayang benar-benar menjauhi aku, aku sadar siapalah diriku yang tak memiliki banyak kelebihan dari yang lainnya. Oleh sebab itulah aku ingin menghapus semua tentang dia dari ingatanku. Mulai dari hal-hal yang kecil sampai dengan yang terkecil sekalipun. Aku mulai menjauhinya walaupun aku tahu dia sudah terlebih dahulu menjauhi aku. Jujur awalnya aku benar-benar merasa kehilangan tapi aku berusaha untuk tetap pada pendirianku walaupun berat ini semua tetap harus aku lakukan demi kebaikan aku.
Ternyata menyayangi seseorang yang tak pernah perduli dengan perasaan sayang yang kita berikan hanyalah akan membuat kita sakit. Aku sangat-sangat menyadari akan hal tersebut, tapi aku tak tahu mengapa aku menyayangi orang yang tak pernah manyayangiku sedikitpun. Mengapa perasaan itu harus datang dengan aku dan mengapa dia seakan tak mau tahu tentang perasaan itu.
Pada awalnya aku tidak mempunyai rasa apapun terhadap dia, tapi seiring berjalanya waktu dan caranya bicara yang meyakinkan membuat aku tertarik ingin mengenal sosok dia lebih jauh lagi. Tapi ternyata semua ucapannya hanyalah sebuah ucapan yang singgah sesaat ditelingga saat aku dekat tapi setelah jauh sedikit ,ucapan tersebuat hilang tanpa ada bekas sedikitpun yang tertinggal. Aku sudah mulai menumbuhkan kepercayaaanku lagi terhadap orang lain setelah dia menyakinkan semua, tapi apa yang ia lakukan setelah aku benar-benar yakin, dia merusak kembali keyakinan ku terhadap orang lain.
Kata-katanya manis tapi melukai
Caranya baik tapi menyakiti
Perhatian dan kebaikannya tulus
Dan atau hanyalah sebuah kepura-puraan
Mengapa kau sanggup berucap
Kalau hanya ingin membuatku kecewa
Mengapa kau sanggup berkata
Jika hanya kepalsuan belaka
SEmua telah terjadi dan tak mungkin akan kembali seperti semula. Aku harap ini adalah sebuah mimpi, jika ini semua hanyalah sebuah mimpi aku ingin segera bangun dari mimpi itu. Dan jika ini bukan sebuah mimpi, aku sangat berharap ini semua akan berakhir dari diriku. Aku sangat berharap suatu saat aku benar-benar mendapatkan orang yang sangat menyayangi aku dan mencintai aku dengan tulus. Bukan orang yang seperti dia yang datang hanya untuk menyakiti dan mengecewakan.
_To My Best Freind's_
_Sahabat Aku Tank's Ya Atas Semuanya_